Tentu saja, CDP menjanjikan untuk meringankan kesulitan seputar pengelolaan informasi penting yang dirasakan oleh sebagian besar organisasi IT. Tidak ada celah dalam proteksi. Tidak ada windows cadangan, bahkan untuk virtual mesin. Pemulihan yang sangat cepat ke titik manapun. Apa yang membuatnya tidak disukai?
Akan tetapi, di saat yang sama, kompetisi seputar pembiayaan sangat ketat di kondisi ekonomi seperti saat ini. Dan saat disebutkan sebagai peningkatan terhadap backup, business case untuk CDP mungkin tidak akan muncul untuk menyediakan insentif yang cukup untuk investasi, dan konsekuensinya, itu akan tetap menjadi teknologi yang tak dimanfaatkan sepenuhnya.
Namun, sejumlah besar organisasi menemukan bahwa CDP menyediakan keuntungan yang terukur di area lain selain backup. Dan, ketika use case ini dipertimbangkan, nilai intrinsik dari CDP sudah cukup membuatnya menjadi layak dibeli lebih dari sebagai tambahan atas proteksi data.
Lebih dari Backup
Meski meningkatkan operasi backup merupakan alasan yang tepat untuk menggunakan CDP, teknologi ini juga memainkan peranan penting dalam pemulihan bencana, utilisasi media penyimpanan, dan e-discovery.
Sebagai contoh, organisasi yang mengimplementasikan disaster recovery off-site, umumnya mereplikasi data dan mengirimkannya lewat jalur WAN berkapasitas tertentu ke situs tujuan. Permasalahannya adalah, mustahil menentukan kapasitas jalur WAN yang tepat tanpa juga mengetahui berapa banyak data yang berubah, berapa cepat perubahan terjadi, dan kapan ia berubah. CDP menyediakan informasi-informasi ini.
Tidak seperti incremental backup harian, yang hanya menawarkan informasi terbatas terhadap berapa banyak data telah berubah dalam 24 jam terakhir, CDP benar-benar mencatat perubahan setiap application server tunggal sehingga organisasi bisa mengukur tingkat perubahan data aktual. Akurasi data yang disediakan CDP memastikan koneksi WAN tidak terlalu besar ataupun terlalu kecil untuk beban yang akan mereka tangani.
CDP juga bisa membantu organisasi memaksimalkan penggunaan media penyimpanan yang ada, yang akhirnya membuat mereka bisa menghemat biaya dengan menyingkirkan kebutuhan untuk membeli penyimpanan baru. Dengan menggunakan disk yang sama yang digunakan oleh CDP untuk recovery untuk menjalankan tes dan pengembangan aplikasi sekaligus, organisasi bisa menunda atau menghilangkan investasi pada storage tambahan. Dengan kata lain, organisasi bisa memanfaatkan CDP agar menggunakan storage yang ada untuk berbagai kebutuhan.
Contoh kasus pemanfaatan lainnya dari CDP adalah untuk memfasilitasi e-discovery. Sayangnya, saat ini menugaskan sistem administrator yang bertanggungjawab terhadap berbagai permintaan e-discovery secara bersama-sama, yang secara cepat bisa mengonsumsi sumber daya pada server produksi merupakan hal yang umum. Solusi CDP yang menyediakan integrasi dengan sebuah solusi e-discovery bisa membantu meredakan permasalahan ini dengan memperkenalkan snapshot ke server e-discovery. Ini tidak hanya mempercepat pencarian dan meminimalisir pengaruh pencarian pada server produksi, tetapi itu juga memudahkan IT untuk tetap menjaga informasi yang relevan dengan menyimpan snapshot atau membackupnya dalam tape.
Proteksi Data yang Lebih Baik
Tentu saja, pemanfaatan baru dari CDP tidak hanya mengurangi nilainya sebagai perangkat proteksi data. CDP memungkinkan organisasi untuk mengeliminasi window cadangan untuk aplikasi dan database sambil meningkatkan titik pemulihan dan memperbaiki waktu pemulihan mereka.
Karena CDP mencatat seluruh perubahan pada aplikasi dan database, dengan solusi tercanggih mengalirkan kopi dari perubahan di setiap blok data ke kelas penyimpanan yang lebih rendah, perangkat ini tidak hanya menghapuskan potensi kehilangan data, tetapi juga membantu mengontrol biaya. Terlebih lagi, CDP juga bisa mereduksi beban pada infrastruktur data center dengan mengeliminasi sumber daya jaringan dan server yang berhubungan dengan jadwal backup tradisional.
Efisiensi yang lebih besar siap datang dengan semakin diintegrasikannya CDP dan teknologi proteksi data lainnya dengan software backup. Dengan solusi ini, CDP umumnya dipasang dan dikonfigurasikan di luar software backup tetapi sekali ini dilakukan, software backup menerima manajemen CDP yang sedang berjalan dan mengopi data yang dibuat CDP. IT kemudian dapat menentukan dan mengurus kebijakan CDP melalui konsol manajemen backup umum. Administrator juga dapat menyesuaikan software backup untuk membuat titik pemulihan berdasarkan aplikasi dengan solusi CDP, yang bisa digunakan untuk membuat snapshot untuk digunakan dengan backup jangka panjang ke disk atau tape.
Nilai Bisnis
Semakin organisasi mencari cara efektif untuk melindungi terhadap kehilangan data dan memperbaiki waktu pemulihan untuk aplikasi dan database penting, CDP akan semakin banyak diadopsi sebagai solusi proteksi data. Bahkan, CDP akan secara signifikan meningkatkan baik target titik pemulihan dan target waktu pemulihan. Integrasi dengan aplikasi backup menyederhanakan baik pemulihan dan kebijakan administrasi dengan memungkinkan administrator backup menggunakan kebijakan dan agen backup standar untuk melindungi aplikasi dengan CDP.
Lebih baik lagi, CDP menawarkan kelebihan yang terukur di luar perlindungan data. Seperti dicontohkan kasus di atas, penggunaan CDP dalam bisnis terlihat semakin mendesak. Apakah digunakan sebagai perangkat untuk pemulihan bencana, utilisasi penyimpanan, dan e-discovery atau digunakan sebagai tambahan untuk proteksi data, CDP merupakan investasi yang menghasilkan.
Oleh John Lee, Director, Channel & Alliance, Asia South Region and Country Director, Indonesia, Symantec. (srn)
Sumber : Okezone.com
Berita dan Informasi Ter-Update Lainnya
Bagi yang ingin memposting Lirik Lagu / Puisi / Pantun dengan mudah dan akan langsung terposting, silahkan langsung menuju ke sini «« langsung ya diklik biar segera menuju TKP!
0 comments:
Posting Komentar