
Menurut Abdul Manaf, hasil dari pengembangbiakan sapi dengan teknologi ET baru diketahui sembilan bulan yang akan datang. "Kalau bagus, maka lingkup kelompok tani yang mendapat bantuan akan semakin banyak dan tersebar," ujar dia. Ia menambahkan, peternak mendapat keuntungan karena anak sapi yang lahir dari pembuahan ET dapat sesuai dengan keinginan. Bahkan bisa dibuat kembar bila ditambah sistem kawin suntik.
Teknik ET dianggap lebih cepat mendapatkan bibit unggul dibanding inseminasi buatan. "Cukup satu kali transfer dengan embrio unggul, anak sapi yang lahir dapat disebut sebagai bibit unggul. Tanpa menunggu sampai keturunan kedua atau ketiga," ucap Abdul Manaf seperti diwartakan ANTARA.
Dari berbagai literatur, teknik ET mempunyai angka keberhasilan yang cukup baik yakni sekitar 55-65 persen (embrio segar) dan 50-60 persen (embrio beku). Peternak perlu memerhatikan perlakukan pascatransfer di mana sapi penerima harus diistirahatkan dalam kandang selama proses pelekatan embrio pada dinding uterus.
Secara teoritis, seekor sapi donor dapat menghasilkan 20 sampai 50 embrio per tahun. Padahal pada keadaan normal hanya mampu menghasilkan seekor anak per tahun.(AIS/AND)
Sumber : Liputan6.com
Berita dan Informasi Ter-Update Lainnya
Bagi yang ingin memposting Lirik Lagu / Puisi / Pantun dengan mudah dan akan langsung terposting, silahkan langsung menuju ke sini «« langsung ya diklik biar segera menuju TKP!
0 comments:
Posting Komentar