
"Mereka berlaku kasar dan membuat kami kelaparan," ucap Rahab saat diliput Reuters. Ia mengaku para bajak laut itu meminta uang tebusan sebesar US$ 5 juta sebagai syarat pembebasan. Tak hanya itu, para perompak pun terus menerus mengancam akan membakar kapal jika permintaan mereka tidak dipenuhi.
Drama pelarian ini bermula saat kedua kapal nelayan Mesir, Momtaz 1 dan Samara Ahmed diambil alih bajak laut di sekitar wilayah Teluk Aden, Somalia, April silam. Para nelayan kemudian berhasil membunuh delapan bajak laut dan melarikan diri pada 13 Agustus. Salah satu nelayan, Adel Abdel-Atti mengatakan mereka berhasil karena jumlah nelayan lebih banyak dari perompak.
Teluk Aden merupakan wilayah perairan di Somalia yang terkenal banyak dihuni bajak laut. Penyebab utama fenomena ini adalah kurangnya perhatian pemerintah setempat. Kapal kargo Stolt Valor asal Jepang, kapal pesiar milik Prancis, dan kapal mewah milik Amerika Serikat pernah menjadi korban di teluk ini.(DIO)
Sumber : Liputan6.com
Berita dan Informasi Ter-Update Lainnya
Bagi yang ingin memposting Lirik Lagu / Puisi / Pantun dengan mudah dan akan langsung terposting, silahkan langsung menuju ke sini «« langsung ya diklik biar segera menuju TKP!
0 comments:
Posting Komentar